Curahan hati

Mungkin kita telah berjuang sekuat hati dengan mimpi - mimpi yang ada tapi entah kenapa tuhan seperti tak mengizinkan. Ingin rasanya ku katakan pada orang tua betapa dalam luka yang telah tergores dalam hati. Di luaran, matahari panas dingin hujan dan angin malam sudah tidak lagi terasa. Lelah keringat dan air mata yang tiada pernah berhenti mengalir dengan luka dan hati yang menjerit meminta pertolongan. Aku selama ini berusaha melawan dan merubah semuanya. Membayangkan akan diriku mempunyai segalanya sehingga mereka bangga dan orang tuaku bangga, Semua menginginkan itu. Namun realita ini begitu pahit, semua ini telah menjauhkan diriku dengan semua ini.

Pasrah hanya kepadanya

Dengan semua yang telah di lalui dengan luka yang membuatku tak berguna dan ingin mati. Tidak tahu harus berbuat apa dengan orang yang ku anggap berarti namun sudah tidak lagi mempercayaiku. Tidak tahu harus berbuat apa dengan hati yang tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Selama ini dengan sekuat hati aku berusaha merubah semua ini. Namun kehendak tuhan tidak mengizinkan. Seiring terus berjalannya waktu yang perlahan merubah diriku dan mulai berani mengangkat kepala dan melangkah berjalan ke depan. Semua ini telah menguatkanku dan menyadari apa yang telah ku lalui adalah sebuah ujian tuhan untuk merubahku menjadi lebih kuat. Di saat fase dimana diriku ingin bunuh diri namun jauh di dalam lubuk hati aku melihat setitik harapan dan berharap keajaiban tuhan. Di saat fase dalam keterpurukan aku harus memilih menjadi lebih buruk atau menjadi lebih baik. Dan ku berusaha merubah untuk memilih menjadi lebih baik dan menjadikan semuanya pelajaran berharga bagiku. 

Kita tidak bisa membuat semua senang.


Sekarang apa yang harus aku lakukan adalah berjalan sesuai arus mengalir. Aku hanya ingin menyampaikan kepada orang tuaku,"maaf aku tidak bisa membuatmu bangga karena ini adalah kehendak tuhan yang tak bisa aku rubah. Aku tidak berusaha merubah semua apa lagi harus mempercayaiku dengan apa yang aku telah lalui membuatku sadar. Aku telah memilih sesuai apa kata hatiku dan aku telah merelakan dengan apa yang tidak bisa kumiliki. 

Harta yang berharga


Uang dan keluarga, jika harus memilih mana yang harus kau pilih? Semua ini adalah perpecahan yang menjerumuskan. Sudah ku katakan realita begitu pahit. Ketika semuanya lebih berharga dari keluarga maka bahagialah di atas penderitaan dengan sesaat. Semua ini begitu menjebak, namun yang harus kamu tahu. Aku telah mengalami dan mempelajarinya, kesuksesan yang seperti apa yang kamu maksud. Apakah sebuah kesuksesan hanya tentang uang. Semua ini bukan tentang uang, melainkan apa dari akhir tujuan hidup ini. Semua yang kau inginkan entah itu uang, maka itu adalah kebahagiaan. Namun bagaimana jika kamu punya uang namun tidak ada kebebasan apakah uang adalah sebuah kebahagiaan. Jadi semua ini bukan hanya tentang uang. "Pikirkan itu!

Kesimpulan

  • Kamu tidak bisa merubah takdir yang sudah di tetapkan tuhan.
  • Kamu tidak bisa merubah orang lain dan membuat orang senang.
  • Bijak memilih ketika ujian hidup
  • Kebahagian tidak hanya tentang uang.

No comments

Powered by Blogger.